PEMBINAAN ATLIT KARATE USIA DINI |
Untuk meningkatkan prestasi olahraga Karate baik ditingkat nasional, maupun internasional, diperlukan pembinaan atlit karate usia dini mulai dari tingkat ranting (kecamatan), cabang (kabupaten/kota), provinsi , yang berakhir seleksinya ditingkat nasional melalui kompetesi usia dini sampai dengan Kejuaraan Nasional Karate. Ketua Umum PB Forki Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Pembinaan dan Prestasi (Binpres) PB Forki, Sabtu 1 Maret 2008 di Gedung Direksi Yayasan Gelora Bung Karno – Jakarta. |
Luhut mengatakan, kompetisi Karate dalam Pekan Olahraga Pelajar Tingkat Nasional SD, SMP, dan SMA yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan KONI Pusat dan PB Forki, akan dilaksanakan pada tanggal, 10 s/d 16 Agustus 2008 di Jakarta. Pengurus Provinsi Forki dan Peguruan karate dapat menyiapkan para pelatih dan atlitnya yang mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA di semua kecamatan di seluruh Indonesia.” Tegas Ketua Umum PB Forki. Sekjen PB Forki Hendardji Soepandji dalam paparanya mengatakan, sasaran jangka pendek dengan diselenggarakan kompetisi Karate Pelajar Tingkat Nasional (SD,SMP, dan SMA), yang diselenggarakan Departemen Pendidikan Nasional bekerjasama dengan PB Forki adalah: permasalahan olahraga pada pelajar usia dini dan remaja lewat kompetisi nasional dalam rangka meningkatkan kualitas SDM yang sehat, cerdas, kreatif, berahklak, mandiri Dan berdaya saing. Rakornas yang dihadiri wakil Binpres Pengurus Provinsi (Pengprov) Forki se Indonesia, lebih lanjut Sekjen PB Forki mengatakan, sasaran jangka panjang kompetisi Pelajar Tingkat Nasional: Peningkatan prestasi olahraga melalui pembibitan untuk menunjang prestasi guna memperoleh atlet dalam menghadapi SEA Games 2011 untuk mempertahankan martabat dan kehormatan bangsa (Juara Umum setiap SEA Games setelah tahun 2011). Sementara itu Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Forki Madju Dharyanto Hutapea mengatakan, menghadapi Kompetisi Karate Pelajar Tingkat Nasional 2008, Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Forki akan menyelenggarakan Sertifikasi Pelatih Karate Tingkat Pratama serempak di seluruh Indonesia dengan model mobille team training (MTT), dan mengirim tiga tim yang telah ditunjuk PB Forki untuk memberikan penataran dan pelatihan. “PB Forki memandang perlu adanya wujud nyata pembinaan Karate yang berjenjang dan berkesinambungan dari usia dini. Memberikan wawasan yang luas dan merata kepada seluruh pelatih Karate tingkat pratama, sebagai bentuk standarisasi nasional yang diberlakukan oleh PB Forki.” Tegas Madju. Intan Ahmad Ketua Bidang Penelitian & Pengembangan mengatakan, untuk memotivasi anak-anak Ikut olah raga karate diperlukan kegembiraan (fun), meningkatkan keterampilan, teman baru, anggota suatu perkumpulan, dan kebugaran. Intan menambahkan, anak-anak berhenti berolah raga karena: tekanan (pressure), tidak cukup aktivitas (membosankan), terlalu memberikan penekanan pada kemenangan, tidak gembira (no fun), pelatih tidak baik. ”Untuk memberikan pemahaman karakter usia dini, orang tua, pelatih dan anak diperlukan komunikasi pelatih dan orang tua. Kemudian orang tua bertanggung jawab terhadap hak anak, monitoring, percaya kepada pelatih, serta memberikan dukungan”. Ungkap Ketua Bidang Litbang Forki. Sumber : PB FORKI (Fsaidi) |
Sabtu, 22 Maret 2008
Rakornas Bidang Pembinaan dan Prestasi
Diposting oleh wadokaigorontalo di 17.30
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar